Skincare

Mengulik Fungsi Sunscreen Lebih Dalam

Ditulis oleh Ellen Nathania Yunita, S.Farm.
25 Apr 2025 17:59
Thumbnail Mengulik Fungsi Sunscreen Lebih Dalam
Sumber: https://img.freepik.com/free-vector/sun-cream-shoulder-realistic_1284-23554.jpg?t=st=1741271207~exp=1741274807~hmac=b3edd19f5863114135c17fd3de375f36894921bd315a4a21ef3d966f58dc0d21&w=1380

Sebagai negara tropis, Indonesia mendapat paparan sinar matahari sepanjang tahun. Sinar yang dipancarkan matahari dilepaskan dalam bentuk radiasi yang disebut dengan sinar ultraviolet (UV). Sinar UV bermanfaat bagi tubuh untuk memproduksi vitamin D yang bermanfaat untuk memperkuat tulang, gigi dan menjaga kesehatan otot1. Meski demikian, paparan sinar UV berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Untuk mengurangi dampak negatif sinar UV, penggunaan sunscreen menjadi salah satu langkah perlindungan yang efektif. Sunscreen atau tabir surya adalah produk yang dirancang untuk melindungi kulit dari radiasi UV2

Physical vs Chemical Sunscreen

Berdasarkan bahan penyusunnya, sunscreen terbagi menjadi physical dan chemical sunscreen. Physical sunscreen bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit yang memantulkan sinar UV. Umumnya, sunscreen jenis ini memiliki tekstur lebih kental dibanding chemical sunscreen dan sering meninggalkan residu putih pada kulit setelah diaplikasikan. Physical sunscreen dapat langsung memberi proteksi pada kulit setelah diaplikasikan. Beberapa kandungan yang sering dijumpai pada physical sunscreen seperti zink oksida dan titanium dioksida. Karena tersusun dari mineral, physical sunscreen lebih direkomendasikan untuk kulit sensitif karena dapat menurunkan risiko iritasi dan alergi. Selain itu, physical sunscreen tidak menyumbat kulit sehingga dapat digunakan pada kulit yang rentan berjerawat.2,3 

Chemical sunscreen bekerja melindungi kulit dengan menyerap paparan sinar UV dan mengubahnya menjadi panas. Berbeda dengan physical sunscreen, chemical sunscreen memiliki tekstur lebih ringan dan tidak menimbulkan residu berwarna putih pada kulit namun, sunscreen jenis ini memerlukan waktu beberapa menit untuk diserap oleh kulit sebelum dapat memberi efek perlindungan. Beberapa kandungan yang sering dijumpai pada chemical sunscreen seperti avobenzone, oxybenzone, dan octinoxate. Chemical sunscreen memiliki ketahanan lebih baik terhadap air dan keringat dibanding physical sunscreen namun karena terdiri dari senyawa kimia, sunscreen jenis ini memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan iritasi pada kulit.2,3 

Mengenal SPF dan PA++++

Selain jenisnya, aspek lain yang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan sunscreen adalah kemampuan perlindungan terhadap sinar UV. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar UV terbagi menjadi UVA, UVB, dan UVC. Sinar UVA dapat menyebabkan inflamasi, kerutan, pigmentasi, dan kulit terbakar, sementara sinar UVB dapat menimbulkan flek hitam, hiperpigmentasi, kulit terbakar, hingga meningkatkan risiko kanker kulit. Sinar UVC, meskipun memiliki energi tertinggi, tidak mencapai permukaan bumi karena telah disaring oleh lapisan ozon.4,5

Kemampuan sunscreen dalam melindungi dari sinar UVB ditunjukkan melalui nilai Sun Protection Factor (SPF). SPF bukan indikator durasi perlindungan yang diberikan sunscreen, melainkan menunjukkan efektivitas produk dalam melindungi kulit dari sinar UVB6. Nilai SPF bervariasi dari 15 hingga 50. Sunscreen dengan SPF 15 dapat melindungi kulit terhadap 94% sinar UVB sementara SPF 30 dapat melindungi kulit terhadap 97% terhadap sinar UVB. Perlindungan tertinggi didapat dari sunscreen dengan nilai SPF 50 yang mampu melindungi kulit terhadap 98% sinar UVB5

Selain SPF, pemilihan sunscreen juga harus mempertimbangkan nilai PA (Protection Grade of UVA). PA merupakan nilai proteksi terhadap sinar UVA. Kategori PA bervariasi dari PA+, PA++, PA+++, hingga PA++++ berdasarkan hasil uji persistent pigment darkening (PPD). Uji PPD merupakan pengujian untuk mengukur kemampuan sunscreen melindungi kulit terhadap efek UVA yang menyebabkan perubahan pigmen pada kulit. Semakin banyak tanda plus pada nilai PA, maka semakin tinggi tingkat perlindungan terhadap sinar UVA7.

Untuk mendapatkan perlindungan maksimal dari sinar UV, sunscreen harus digunakan secara benar dan diaplikasikan ulang sesuai kebutuhan. Keringat dan air dapat mengurangi efektivitas perlindungan, terutama saat berenang atau berolahraga berat. Jika beraktivitas di luar ruangan dengan paparan sinar matahari tinggi seperti saat berolahraga, sunscreen perlu diaplikasikan ulang setiap dua jam sekali. Sebaliknya, jika beraktivitas di dalam ruangan dengan paparan sinar matahari yang minim, aplikasi ulang tidak selalu diperlukan8.

Artikel ditinjau oleh Apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, M.Farm.

Referensi

  1. ‌NHS website (2017). Vitamin D. Tersedia daring pada: https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-d/ [Diakses 7 Mar. 2025].
  2. Tuchayi, S.M., Wang, Z., Yan, J., Garibyan, L., Bai, X. and Gilchrest, B.A. (2023). Sunscreens: Misconceptions and Misinformation. Journal of Investigative Dermatology, Vol 143(8), pp.1406–1411. doi:https://doi.org/10.1016/j.jid.2023.03.1677.
  3. Cleveland Clinic. (2024). The Difference Between Mineral and Chemical Sunscreens. Tersedia daring pada: https://health.clevelandclinic.org/mineral-vs-chemical-sunscreen [Diakses 6 Mar. 2025].
  4. ‌Cleveland Clinic. (2023). Ultraviolet (UV) Radiation: What It Is & Its Effect on Your Skin. Tersedia daring pada: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10985-ultraviolet-radiation [Diakses 6 Mar. 2025].
  5. ‌Gabros, S., Nessel, T.A. and Zito, P.M. (2023). Sunscreens and Photoprotection. [online] Nih.gov. Tersedia daring pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537164/ [Diakses 6 Mar. 2025].
  6. FDA. (2018). Sun Protection Factor (SPF). Tersedia daring pada: https://www.fda.gov/about-fda/center-drug-evaluation-and-research-cder/sun-protection-factor-spf#:~:text=SPF%20is%20a%20measure%20of,minutes%20at%201:00%20p.m. [Diakses 6 Mar. 2025].
  7. Thi, L., Tran, V.V., Moon, J.-Y., Chae, M., Park, D. and Lee, Y.-C. (2019). Recent Trends of Sunscreen Cosmetic: An Update Review. Cosmetics, 6(4), pp.64–64. doi:https://doi.org/10.3390/cosmetics6040064.
  8. Chien, A.L.-L. (2024). Sunscreen and Your Morning Routine. Tersedia daring pada: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/sunscreen-and-your-morning-routine. [Diakses 6 Mar. 2025].

Komentar

Belum ada komentar