Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya
Apa Itu Castor Oil?
Castor oil atau minyak jarak merupakan minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak (Ricinus communis), dalam bidang farmasi dikenal juga sebagai minyak kastroli. Tanaman jarak termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae dan sebagian besar dibudidayakan di Afrika, Amerika Selatan, dan India. Minyak jarak memiliki banyak manfaat mulai dari daunnya, bijinya dan juga akarnya. Minyak ini sangat kental, dengan warna dari bening hingga kuning atau agak hijau. Dapat digunakan secara topikal pada kulit maupun diminum karena memiliki rasa dan aroma yang tidak menyengat (Ilda, dkk., 2022).
Penelitian menunjukkan bahwa banyak manfaat dari minyak jarak yang berasal dari asam lemak. Asam lemak tersebut antara lain adalah asam risinoleat, asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam stearat, dan asam dihidrostearat. Selain kandungan utamanya, asam risinoleat, minyak jarak juga mengandung garam dan ester bermanfaat lainnya yang terutama berfungsi sebagai pelembab kulit. Inilah sebabnya, menurut laporan yang diterbitkan dalam International Journal of Toxicology, minyak ini digunakan di lebih dari 700 produk kosmetik dan akan terus bertambah karena manfaatnya yang bagus. Senyawa yang terdapat dalam minyak jarak dapat membantu menstabilkan tekstur dan konsistensi produk, itulah sebabnya minyak jarak digunakan dalam banyak kosmetik, perawatan rambut, dan perawatan kulit (Chakrabarty, dkk., 2021).
Minyak Jarak dapat Melembabkan Kulit dan Meningkatkan Penyembuhan Luka
Minyak jarak banyak mengandung asam linoleat yang lebih ringan dan encer dibandingkan asam oleat sehingga lebih mudah diserap kulit dan sangat baik dalam membantu melembabkan kulit. Minyak jarak ini dapat digunakan untuk kesehatan dan kecantikan kulit khususnya untuk melembabkan kulit kering, penggunaan minyak jarak pada kulit dapat dioleskan langsung pada permukaan kulit kering secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diharapkan (Hidayah dan Supiani, 2019).
Minyak jarak juga dapat membantu penyembuhan luka dan ulkus dekubitus berkat sifat pelembab serta antimikroba dan antibakterinya. Minyak jarak dapat bercampur dengan bahan-bahan lain seperti almond, zaitun dan minyak kelapa, yang semuanya memiliki manfaat baik untuk kulit (Sharma, dkk., 2020). Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak bebas dan metil ester dari minyak jarak efektif melawan berbagai jenis bakteri, termasuk Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa (Raie, dkk., 2023).
Minyak Jarak dapat Meredakan Inflamasi Kulit
Sebagai agen antibakteri alami, minyak jarak bekerja sama dengan minyak kelapa dalam meningkatkan kesehatan kulit. Minyak jarak adalah obat alami yang bagus untuk jerawat karena sebagai antiinflamasi. Saat menembus jauh ke dalam kulit, ia melawan pertumbuhan bakteri berlebih yang dapat menyumbat pori-pori, sekaligus melembutkan dan menghidrasi kulit yang teriritasi. Minyak ini telah terbukti melawan Staphylococcus aureus, yang terkait dengan perkembangan jerawat (Shaer, dkk., 2022).
Minyak Jarak dapat Membantu Menjadikan Rambut Kuat dan Berkilau
Sama seperti minyak kelapa yang bermanfaat bagi rambut, penggunaan minyak jarak dapat membantu rambut tumbuh lebih cepat, lebih tebal, kuat, dan berkilau. Minyak jarak terdiri dari asam lemak rantai panjang. Asam lemak menyediakan protein dan nutrisi penting serta mencegah peradangan pada folikel rambut. Minyak jarak mengandung 90% asam risinoleat. Asam risinoleat dapat melebarkan pembuluh darah yang pada akhirnya meningkatkan pasokan darah yang kaya oksigen dan kaya nutrisi ke pusat folikel, papilla dermal, atau akar rambut (Penkar, dkk., 2023).
Bahan ini juga dapat mengurai kekusutan dan bahkan digunakan untuk mengatasi rambut rontok. Minyak jarak dapat meningkatkan sirkulasi darah ke folikel sehingga membantu mempercepat pertumbuhan rambut. Inilah sebabnya mengapa sebagian orang mengaplikasikannya tidak hanya pada rambut di kepala, tetapi juga pada alis dan bulu mata. Penelitian menunjukkan bahwa asam risinoleat dapat mengatasi kerontokan rambut dengan menyeimbangkan produksi prostaglandin D2 (PGD2), yang memengaruhi pertumbuhan rambut (Tiwari, dkk., 2021).
Artikel direview oleh Apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, S.Farm
Referensi
- Chakrabarty, S., Islam, A. K. M. A., Yaakob, Z., dan Islam, A. K. M. M. (2021). Castor (Ricinus communis): An underutilized oil crop in the South East Asia. Agroecosystems—Very Complex Environmental Systems; IntechOpen: London, UK, 61.
- Hidayah, N., dan Supiani, T. (2019). The Influence of Combination of Castor Oil with Aquades on Increasing Moisture over a Dry Skin. KnE Social Sciences, 328-338.
- Ilda, I., Atoni, A., Binaria, B., Apriani, A., dan Bintang, B. (2022). Inovasi Pemanfaatan Biji Jarak Menjadi Minyak Pemanjang Rambut, Alis, dan Bulu Mata. In Prosiding Seminar Nasional Sosial, Humaniora, dan Teknologi (pp. 112-116).
- Penkar, G. M., Salkar, M. R., Chavan, P. S., Ambade, M. S., Parab, S. A., Padte, T. S., & Jagtap, V. A. (2023). An overview on Indian herbs in hair care therapy. Research Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 15(2), 161-166.
- Raie, M. S., Rakhshandehroo, G., dan Mooselu, M. G. (2023). Experimental Performance Evaluation of a Filter Coated with Castor Oil for Particulate Matter Absorption (PM2. 5 and PM10). Water, Air, & Soil Pollution, 234(10), 633.
- Shaer, B., Norastehfar, N., Amoohadi, M. H., & Teimouri, A. (2022). Castor Oil/Hydroxyapatite Modified Chitosan Composite Scaffolds With Antibacterial Property For Wound Healing Applications. Polymer Bulletin, 1-20.
- Sharma, A., Shukla, S., Kalonia, A., Shaw, P., Yashavarddhan, M., & Manda, K. (2020). Evaluation of wound healing potential of ascorbic acid, castor oil, and gum tragacanth formulation in murine excisional wound model. Pharmacognosy Magazine, 16(69).
- Tiwari, R., Tiwari, G., Yadav, A., & Ramachandran, V. (2021). Development and evaluation of herbal hair serum: A traditional way to improve hair quality. The Open Dermatology Journal, 15(1).
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
-
Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah
21 Mar 2023 18:25
-
Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy
5 Sep 2023 11:55
-
Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?
20 Feb 2024 16:28
Komentar
Belum ada komentar