Penyakit

Hati-Hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Kerusakan Hati

Ditulis oleh Ariani Insyirah, S.Farm.
6 Jul 2025 13:44
Thumbnail Hati-Hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Kerusakan Hati
Sumber: https://www.freepik.com/free-vector/two-doctors-discussing-liver-disease-illustration_16335013.htm#from_element=cross_selling__vector

Saat tubuh terasa nyeri atau demam, apa obat yang akan kamu konsumsi? Sebagian orang pasti akan merekomendasikan parasetamol untuk mengatasi keluhan tersebut. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa parasetamol memiliki efek samping yang serius pada hati? Simak penjelasan berikut, ya!

Indikasi Umum Parasetamol

Asetaminofen atau yang lebih dikenal dengan parasetamol adalah obat golongan analgesik dan antipiretik yang biasa digunakan untuk mengobati demam dan nyeri. Terdapat banyak penyakit dengan gejala nyeri sehingga parasetamol bisa diberikan sebagai dosis tunggal untuk pasien dengan keluhan nyeri skala ringan (mild) sampai sedang (moderate). Kombinasi parasetamol dan analgesik opioid juga dapat diindikasikan untuk pasien dengan skala nyeri berat (severe).1

Dosis Lazim Parasetamol untuk Dewasa dan Bayi

Perbedaan antara obat dengan racun terletak pada dosisnya.2 Oleh karena itu, dosis merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan, termasuk dosis parasetamol. Berikut merupakan dosis parasetamol untuk dewasa dan bayi yang dianjurkan berdasarkan rute pemberian (intravena, oral, atau rektal) dan indikasi penyakit.3

  • Dewasa

1.Rute Intravena (IV)


2. Rute Oral


3. Rute Rektal

Untuk demam dan nyeri (ringan ke sedang), direkomendasikan dosis 650 mg rektal setiap 4 sampai 6 jam dengan maksimum 6 suppositoria dalam sehari.

  • Bayi dan Anak

1. Rute Intravena 


2. Rute Oral

Untuk demam dan nyeri (ringan ke sedang), direkomendasikan dosis 10-15 mg/kg oral setiap 4 sampai 6 jam. Dosis maksimum harian sebesar 75 mg/kg untuk bayi dan kurang dari 100 mg/kg untuk anak-anak.

3. Rute Rektal

Untuk demam dan nyeri (ringan ke sedang) direkomendasikan dosis 10-20 mg/kg rektal setiap 4 sampai 6 jam. Dosis maksimum harian sebesar 75 mg/kg untuk bayi dan kurang dari 100 mg/kg untuk anak-anak.

Bahaya Konsumsi Parasetamol Jangka Panjang dan Dosis Tunggal yang Tinggi

Di balik kehebatannya mengobati nyeri dan demam, parasetamol memiliki efek samping serius pada hati jika tidak dikonsumsi sesuai dosis terapeutiknya, yaitu dosis yang tepat untuk menyembuhkan dan aman bagi tubuh.4 Sebanyak 90% paracetamol dimetabolisme di hati oleh mikrosom hati membentuk konjugat sulfat dan glukuronida yang diekskresikan dalam urin. Sekitar 2% parasetamol dibuang dalam bentuk yang aman melalui urin. Sisanya, sekitar 8% parasetamol dimetabolisme oleh subfamili sitokrom P450, yaitu enzim CYP2E1, CYP1A2, dan CYP3A4 di hati melalui jalur oksidase fungsi campuran menjadi N-asetil-p-benzoquinoneimine (NAPQI) yang sangat reaktif dan toksik.5 Nah, NAPQI inilah yang berbahaya untuk hati. 

Oleh karena itu, parasetamol dan obat secara umum harus digunakan secara bijak mengikuti dosis terapeutik yang dianjurkan. Jika kamu ingin berkonsultasi mengenai obat, dapat menggunakan fitur Tanya Apoteker yang terdapat pada aplikasi Tanya Obat. Tanya Obat? Tanya Apoteker.

Artikel direview oleh Apt. Safira Aulia, S.Farm.

Referensi:

  1. Gerriets, V., Anderson, J., Patel, P., dan Nappe, T. M. 2024. Acetaminophen. Available online at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482369/. [Accessed June 2, 2025].
  2. Dudnyk, A., Lutchmun, W., Duarte, R., Lange, C., dan Svensson, E. 2025. The Importance of Getting the Dose Right in the Treatment of Tuberculosis. Breathe. Vol. 21(1): 2401777
  3. Micromedex. 2025. Acetaminophen. Available online at https://www-micromedexsolutions-com.unpad.idm.oclc.org/micromedex2/librarian/PFDefaultActionId/evidencexpert.DoIntegratedSearch?navitem=topHome&isToolPage=true#. [Accessed June 1, 2025].
  4. Bethesda. 2016. Acetaminophen. Available online at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548162/pdf/Bookshelf_NBK548162.pdf. [Accessed June 2, 20250.
  5. Agrawal, S.,Bethes Murray, B. P., dan Khazaeni, B. 2025. Acetaminophen Toxicity. Available Online at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441917/. [Accessed June 2, 2025]. 

Komentar

Belum ada komentar