Kesehatan

5 Jenis Tes TB yang Perlu Kamu Ketahui

Ditulis oleh Adham Rizki Ananda, S. Farm
14 Des 2024 22:53
Thumbnail 5 Jenis Tes TB yang Perlu Kamu Ketahui
Sumber: Ilustrasi pengujian tes tuberculin Mantoux (unsplash.com/CDC)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang perlu diagnosis tepat agar pilihan terapi yang diberikan juga tepat. Terdapat berbagai macam jenis tes TB dengan jenis sampel, cara memperoleh sampel, waktu analisis, serta tingkat keakuratan yang berbeda masing-masingnya.

TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Gejala umum yang dialami oleh pasien TB adalah batuk kronis selama beberapa minggu; batuk disertai darah; Sesak napas dan nyeri dada; berkeringat di malam hari; hingga demam tinggi berkelanjutan.

TB menyebar melalui udara. Ketika penderita TB bersin atau batuk, bakteri penyebab tuberkulosis pun ikut keluar bersama dengan droplet nuclei atau percik renik (percik halus). Ketika percik renik terhirup oleh orang lain, maka terjadilah penyebaran bakteri TB. Akan tetapi, meskipun seseorang terinfeksi bakteri TB, tidak berarti ia akan mengalami sakit TB. Terdapat dua kemungkinan yang terjadi, yaitu: TB laten dan TB aktif.

Kedua kemungkinan itu disebabkan oleh faktor-faktor tersendiri. Maka dari itu, penting dilakukannya pemeriksaan TB dengan tepat.

Secara umum, penegakan diagnosis TB dan TB (Resisten Obat) RO secara bakteriologis dilakukan menggunakan pemeriksaan mikroskopis, Tes cepat molekuler (TCM), dan biakan. Lalu akan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti radiologis untuk membantu dokter dalam mendiagnosis. Berikut ini adalah berbagai jenis tes TB yang bisa dilakukan untuk membantu diagnosis penyakit TB:

1. Pemeriksaan BTA

Pemeriksaan basil tahan asam (BTA) biasa disebut juga dengan tes dahak atau Sputum Smear Microscopy adalah tes mikroskopis yang dilakukan dengan cara mengambil sampel dahak untuk diuji di laboratorium.

Sampel dahak yang diambil dari pasien akan dioleskan pada kaca tipis. Lalu, diteteskan cairan uji pada dahak dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop, untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya bakteri penyebab tuberkulosis.

Tes BTA dilakukan sebanyak tiga kali dengan metode SPS (sewaktu-pagi-sewaktu). Sampel dahak pertama diambil ketika pasien berkunjung ke fasilitas kesehatan, kemudian sampel kedua diambil ketika pagi hari di rumah pasien, dan ketiga kalinya diambil ketika pasien menyerahkan sampel dahak ke rumah sakit di hari kedua (Kemenkes, 2020).

Hasil dari tes BTA dinyatakan positif, jika minimal terdapat satu diantara ketiga sampel dahak yang diambilnya.

2. Tes Cepat Molekuler (TCM)

TCM adalah metode pemeriksaan TB dengan menggunakan teknologi molekular dengan bantuan alat Xpert MTB/RIF. Dengan menggunakan metode ini, pemeriksaan yang biasanya dilakukan proses biakan secara konvensional memerlukan waktu paling cepat selama 2 minggu, dapat dipotong menjadi cukup 2 jam saja (Kemenkes, 2019).

Tes TCM digunakan untuk mendiagnosis gejala TB aktif dan resistensi rifampisin pada pasien terduga TB. Tes TCM menggunakan sampel dahak pasien yang diambil sebanyak dua kali pada waktu Pagi-Sewaktu atau Sewaktu-Sewaktu dengan syarat jarak pengambilan sampel adalah 2 jam (Kemenkes, 2017).

Bila tidak terdapat alat TCM pada fasilitas kesehatan pasien, maka sampel dapat dikirimkan kepada fasilitas kesehatan terdekat, dan jika tidak memungkinkan maka akan dilakukan tes mikroskopis (Kemenkes, 2019).

3. Uji Tuberkulin Mantoux

Uji tuberkulin mantoux atau biasa disebut sebagai tes kulit, adalah uji yang memanfaatkan cairan tuberkulin. Tuberkulin adalah protein murni yang dihasilkan dari kuman TB (tetapi tidak mengandung kuman TB aktif).

Tes kulit dilakukan dengan cara injeksi cairan tuberkulin pada bagian bawah lengan melalui suntikan. Pembacaan hasil uji tuberkulin yang dilakukan dengan cara Mantoux (intrakutan) dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan dengan mengukur diameter benjolan kemerahan yang timbul.

Hasil dari tes kulit adalah:

  • Positif, jika terdapat benjolan kemerahan di lokasi suntikan dengan ukuran diameter >10 mm.
  • Negatif, jika tidak menimbulkan reaksi berupa benjolan keras di area suntikan atau ukuran diameter <5 mm.

(The State of Queensland, 2013).

4. Pemeriksaan IGRA

The Interferon Gamma Release Assays (IGRA) adalah jenis pemeriksaan TB yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel darah. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui bagaimana kemampuan imun tubuh dalam merespons bakteri penyebab TB.

Tes IGRA bisa digunakan untuk membantu diagnosis penyakit TB laten dan tidak digunakan untuk mendiagnosis kasus TB aktif (Herchline, 2020).

5. Rontgen Dada

Pemeriksaan rontgen dada merupakan pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk melihat toraks organ paru-paru. Pemeriksaan ini bisa memberikan gambaran bagaimana kondisi paru-paru dan membantu mendeteksi adanya indikasi TBC.

Dikarenakan gambaran foto toraks pada TB tidak khas karena juga dapat dijumpai pada penyakit lain. Selain itu, ukuran penilaiannya cukup besar. Sehingga rontgen dada saja tidak cukup untuk menjadi pertimbangan utama dalam diagnosis TB (Kemenkes, 2019).

Itulah 5 jenis tes TB yang dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis TB. Oleh karena itu, bila Anda mengalami gejala TB, segeralah periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, kamu pun dapat mengkonsultasikannya kepada Apoteker terpecaya di Tanya Obat.

Artikel Direview oleh apt. Irma M Puspitasari, M.T., Ph.D.

Referensi:

  • Herchline, T.E. 2020. Tuberculosis (TB) Differential Diagnoses. Medscape. Available at: [https://emedicine.medscape.com/article/230802-overview](https://emedicine.medscape.com/article/230802-overview) [Accessed: 4 Januari 2023].
  • Kemenkes RI. 2017. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Menggunakan Tes Cepat Molekuler. available at: [https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2020/05/LAB_PETUNJUK-TEKNIS-PEMERIKSAAN-TB-DENGAN-TCM-2017.pdf](https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2020/05/LAB_PETUNJUK-TEKNIS-PEMERIKSAAN-TB-DENGAN-TCM-2017.pdf) . [Accessed: 4 Januari 2023].
  • Kemenkes RI. 2019. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/755/2019 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. available at: [https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1610422577_801904.pdf](https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/fileunduhan_1610422577_801904.pdf). [Accessed: 2 Januari 2023].
  • Kemenkes RI. 2020. Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat Di Indonesia. available at: [https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/06/TBRO_Buku-Juknis-Tuberkulosis-2020-Website.pdf](https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/06/TBRO_Buku-Juknis-Tuberkulosis-2020-Website.pdf). [Accessed: 4 Januari 2023].
  • NHS. 2022. Overview Tuberculosis (TB). available at: [https://www.nhs.uk/conditions/tuberculosis-tb/](https://www.nhs.uk/conditions/tuberculosis-tb/). [Accessed: 2 Januari 2023].


Komentar

Belum ada komentar