Obat Tradisional
        
          
            
            
              
              
              
              
            
        
            
             Sumber: https://www.calgarywowcentre.com/wp-content/uploads/2023/03/Friday-Pics-10-940x650.webp
            
            Sumber: https://www.calgarywowcentre.com/wp-content/uploads/2023/03/Friday-Pics-10-940x650.webp
        
          
        
        
          
        
        
          
          
            
              
              
            
        
        
    Jahe Bisa Redakan Batuk, Mitos atau Fakta?
              Ditulis oleh apt. Ellen Nathania Yunita, S.Farm.
            
            
            
               31 Okt 2025 13:25
            
           
            Siapa yang tak kenal dengan jahe? Rimpang dari tanaman Zingiber officinale ini telah menjadi salah satu bumbu dapur yang harus ada di dapur masyarakat Indonesia. Rasa pedas dan menghangatkan saat dikonsumsi menjadikan jahe salah satu rempah paling populer bahkan di dunia1. Tidak hanya pelezat makanan dan minuman, jahe juga telah lama digunakan sebagai pengobatan herbal untuk berbagai penyakit. Sensasi hangat di tenggorokan yang muncul saat mengkonsumsi jahe membuatnya dipercaya sebagai pereda batuk. Akan tetapi, benarkah klaim ini memiliki dasar ilmiah?
Secara tradisional, jahe telah banyak digunakan untuk meringankan berbagai keluhan mulai dari sakit kepala, flu, osteoarthritis, nyeri otot, gangguan syaraf, sakit gigi, hingga asma. Penelitian terkini menunjukan senyawa aktif pada jahe, seperti gingerol dan shogaol, memiliki berbagai aktivitas farmakologi seperti meningkatkan sistem imun, meredakan mual dan muntah, menurunkan kadar gula darah, antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, bahkan antikanker.1,2 Selain itu, jahe juga mengandung berbagai mineral dan vitamin dan mineral seperti natrium, zat besi, dan magnesium.3 Dengan kandungan tersebut, secara turun menurun jahe telah dipercaya sebagai obat tradisional untuk membantu meredakan batuk.
Batuk sendiri merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan dalam praktik medis. Diperkirakan hingga 30 juta pasien di seluruh dunia setiap tahunnya datang ke dokter dengan keluhan batuk. Berdasarkan durasinya, batuk dikategorikan menjadi batuk akut yang berlangsung kurang dari tiga minggu, batuk subkronik yang berlangsung 3 hingga 8 minggu serta batuk kronik yang berlangsung lebih dari 8 minggu. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi virus atau bakteri, alergi rhinitis, asma, pneumonia, hingga emboli paru. Batuk merupakan refleks alami tubuh yang menjadi bagian dari sistem imun tubuh dalam merespon paparan benda asing. Meski berperan dalam membersihkan saluran nafas, batuk dengan frekuensi sering dan berkepanjangan dapat mengganggu aktivitas sehari hari.4,5
Pemanfaatan jahe sebagai obat tradisional pereda batuk telah diteliti oleh Abdi dan Riyanti (2023) dengan memberikan campuran jahe dan madu sebanyak satu gelas setiap harinya selama lima hari pada balita yang mengalami batuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran tersebut dapat menurunkan keparahan batuk serta membantu meredakan gejala lain seperti flu, rewel, dan penurunan nafsu makan pada anak. Efek ini diduga berasal dari kandungan minyak atsiri pada jahe yang bersifat antiinflamasi serta kandungan madu yang memiliki aktivitas antibakteri.6
Untuk mendapatkan manfaat jahe sebagai pereda batuk herbal, cara paling umum adalah dengan merebus potongan jahe dalam air mendidih selama 10 menit. Penambahan bahan lain pada air rebusan jahe seperti lemon yang kaya akan vitamin C, madu yang memiliki efek antibakteri ataupun sereh yang memiliki manfaat antiinflamasi dan antifungi dapat meningkatkan efektivitas rebusan jahe. Perasan lemon dapat ditambahkan setelah rebusan jahe sudah tidak panas untuk mencegah kerusakan vitamin. Meskipun relatif aman, bagi sebagian orang jahe dapat menimbulkan efek merugikan seperti iritasi lambung dan reaksi alergi. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan penggunaan jika muncul efek merugikan dari konsumsi jahe. Jika setelah beberapa hari konsumsi air rebusan jahe namun batuk tidak kunjung membaik atau bahkan bertambah buruk, maka segera konsultasikan dengan dokter7.
Direview oleh : apt. Safira Aulia, S.Farm
Referensi :
- Li, H., Liu, Y., Luo, D., Ma, Y., Zhang, J., Li, M., Yao, L., Shi, X., Liu, X. and Yang, K. (2019). Ginger for health care: An overview of systematic reviews. Complementary Therapies in Medicine, 45, pp.114–123. doi:https://doi.org/10.1016/j.ctim.2019.06.002.
- Bischoff-Kont, I. and Fürst, R. (2021). Benefits of Ginger and Its Constituent 6-Shogaol in Inhibiting Inflammatory Processes. Pharmaceuticals, [online] 14(6), pp.571–571. doi:https://doi.org/10.3390/ph14060571.
- Pebiningrum, A., & Kusnadi, J. (2025). Effect of Ginger Varieties (Zingiberofficinale) and Addition of Honey to the Antioxidant Activity of Kombucha Ginger Fermented Drink. Journal of Applied Food Technology. 12(1):1-6
- Sharma, S., Hashmi, M.F. and Alhajjaj, M.S. (2023). Cough. Tersedia daring pada: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493221/ [Diakses pada 13 Aug. 2025].
- Anjani, Y., & Wandini, R. (2021). Pengabdian Kepada Masyarakat Terapi Komplementer Minuman Jahe Merah Dan Madu Di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Vol. 4(5), 1190-1195.
- Abdi, Tarissa F. S. dan Rita, Riyanti. 2023. Pengaruh Pemberian Minuman Jahe Dan Madu Upaya Meredakan Batuk Pada Balita. Jurnal Anestesi: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 4
- Vinmec International Hospital. (2024). Does Ginger Water Effectively Relieve Cough? Tersedia daring pada: https://www.vinmec.com/eng/blog/is-ginger-water-effective-for-cough-en [Diakses pada 15 Aug. 2025].
ARTIKEL TERKAIT
ARTIKEL POPULER
- 
            
            Manfaat Minyak Jarak (Castor Oil) untuk Kulit, Rambut, dan Lainnya20 Feb 2024 16:28 
- 
            
            Mengenal Cara Pakai Inhaler, Diskus, dan Turbuhaler Serta Perbedaannya29 Okt 2024 07:53 
- 
            
            Cara Menurunkan Berat Badan Berbasis Ilmiah21 Mar 2023 18:25 
- 
            
            Apa itu Peptida? Apa Saja Manfaat Peptida untuk Tubuh?20 Feb 2024 16:28 
- 
            
            Mengenal Antibodi Monoklonal sebagai Targeted Therapy5 Sep 2023 11:55 
.jpg) 
                  
.png) 
                  
 
                  
 
                  
 
                  
 
                  
 
 
 
 
 
 
 
        
Komentar
Belum ada komentar