Kontrasepsi

IUD Hormonal dan Non Hormonal, Apa Bedanya?

Ditulis oleh apt. Aisyah Tri Mulyani, S.Farm.
25 Apr 2025 13:25
Thumbnail IUD Hormonal dan Non Hormonal, Apa Bedanya?
Sumber: American Society for Reproductive Medicine

Apa itu IUD?

IUD (Intrauterine devices) merupakan jenis alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim dan bersifat reversibel jangka panjang (long-acting reversible contraception). Ketika pengguna memutuskan untuk menjalani program hamil, maka IUD dapat dicabut kembali oleh bantuan layanan kesehatan. Namun, tidak seperti bentuk kontrasepsi lain seperti kondom, IUD tidak dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS). Sehingga, IUD dapat digunakan bersamaan dengan kondom untuk mencegah kehamilan sekaligus mengurangi risiko tertular IMS.1

Perbedaan komposisi IUD Hormonal dan Nonhormonal

IUD (Intrauterine devices) tersedia dalam dua bentuk yaitu hormonal dan nonhormonal. IUD hormonal mengandung hormon levonorgestrel (LNG), atau sejenis bentuk progesteron, yang menekan proliferasi endometrium dan mengentalkan lendir serviks, sehingga dapat mencegah kehamilan. Sementara itu, IUD non-hormonal bekerja dengan melepaskan ion tembaga (Cu) ke dalam rahim, yang dapat merubah lapisan rahim dan tuba falopi, sehingga membuat lingkungan yang tidak ramah dengan sperma. Perbedaan komposisi IUD dapat dijelaskan melalui gambar berikut.2 


Gambar 1. IUD Cu non-hormonal (kiri) dan IUD hormonal (kanan).4

3. Kontrasepsi IUD Hormonal

IUD hormonal memiliki tingkat efektivitas lebih dari 99%. IUD ini dapat bertahan selama 3 hingga 5 tahun bergantung dengan bentuk komersialnya.3 IUD hormonal merupakan kontrasepsi yang efektif dengan berbagai efek samping fisik dan psikologis dari penggunaannya, termasuk peningkatan risiko dismenore, perdarahan tidak teratur, jerawat, nyeri payudara, kecemasan, dan depresi.4 Namun, kontrasepsi IUD hormonal juga memiliki beberapa keunggulan IUD hormonal diantaranya : 

  1. Dapat memperbaiki gejala perdarahan menstruasi berlebih (menoragia), penebalan dinding rahim (hiperplasia endometrium), endometriosis dan adenomiosis5,6
  2. Mengurangi perdarahan menstruasi atau bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali.
  3. Dapat digunakan untuk wanita menopause sebagai komponen pengobatan hormon.
  4. IUD hormonal dapat memberikan perlindungan kontrasepsi selama 5-6 tahun.
  5. Kesuburan kembali segera setelah pelepasan IUD hormonal.9

4. Kontrasepsi IUD Nonhormonal

Cu-IUD adalah kontrasepsi non-hormonal yang aman, dapat dilepas pasang, sangat efektif (>99,2%), dan tahan lama (>5 tahun) untuk mencegah kehamilan.7) Penggunaan kontrasepsi ini perlu memperhatikan kondisi dan riwayat kesehatan pengguna, dimana tidak disarankan pada pengguna yang memiliki alergi terhadap tembaga, memiliki kelainan pendarahan yang dapat mencegah pembekuan darah dan menderita penyakit Wilson.3) Namun, kontrasepsi Cu-IUD memiliki beberapa keunggulan yaitu:

  1. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat, yang dapat dibiarkan terpasang sehingga memberikan kontrasepsi berkelanjutan hingga 12 tahun. 
  2. Penggunaan Cu-IUD tidak berdampak pada berat badan pengguna terhadap kemanjuran Cu-IUD sebagai kontrasepsi darurat.8
  3. Cocok untuk wanita yang lebih menyukai metode kontrasepsi tanpa pengaruh hormon.
  4. IUD nonhormonal dapat memberikan perlindungan kontrasepsi hingga 10 tahun.
  5. Kesuburan kembali segera setelah IUD nonhormonal dilepas.9

5. Efek Terhadap Siklus Menstruasi

  1. Kontrasepsi hormonal dapat berpengaruh terhadapsiklus menstruasi. Pada awalnya, siklus menstruasi mungkin lebih banyak dari biasanya atau pengguna dapat mengalami bercak diantara periode menstruasi. Setelah 6 bulan pertama, perdarahan akan berkurang dan siklus menstruasi mungkin akan lebih sedikit.
  2. Kontrasepsi non-hormonal (IUD tembaga) tidak mengandung hormon, maka pengguna tidak akan mengalami perubahan dalam siklus waktu menstruasi. Namun, pengguna juga dapat mengalami lebih banyak pendarahan dari sebelumnya untuk sementara waktu.10

Artikel di-review oleh apt. Raspati Dewi Mulyaningsih, M.Farm.

Referensi

  1. Lanzola, E. L., & Ketvertis, K. (2023). Intrauterine Device. In StatPearls. StatPearls Publishing.
  2. Ortiz, M. E., & Croxatto, H. B. (2007). Copper-T intrauterine device and levonorgestrel intrauterine system: biological bases of their mechanism of action. Contraception, 75(6 Suppl), S16–S30. 10.1016/j.contraception.2007.01.020
  3. Holland K., and Ferguson, S. 2023. How Effective is Each Birth Control. Available at https://www.healthline.com/health/healthy-sex/how-effective-is-birth-control. [Access on Feb 5th, 2024.]
  4. Bunting, J.J.M., Leung, Z.C.L., Boboc, B. et al. (2024). Revolutionizing Women’s health: the quest for materials for next-generation, non-hormonal intrauterine devices. npj Womens Health2, 24. https://doi.org/10.1038/s44294-024-00026-y
  5. Balayla, J., Gil, Y., Lasry, A., & Mitric, C. (2021). Ever-use of the intra-uterine device and the risk of ovarian cancer. Journal of Obstetrics and Gynaecology, 41(6), 848–853. 10.1080/01443615.2020.1789960.
  6. Ogle K, Handy AB. The Effects of Hormonal and Non-Hormonal Intrauterine Devices on Female Sexual Function: A Systematic Review. Int J Sex Health. 2023 Jan 11;35(1):67-81. doi: 10.1080/19317611.2022.2155898. PMID: 38596762; PMCID: PMC10903617.
  7. Hubacher, D., Chen, P. L., & Park, S. (2009). Side effects from the copper IUD: do they decrease over time?. Contraception, 79(5), 356–362. https://doi.org/10.1016/j.contraception.2008.11.012
  8. Batur, P., Cleland, K., McNamara, M., Wu, J., Pickle, S., & EC Survey Group (2016). Emergency contraception: A multispecialty survey of clinician knowledge and practices. Contraception, 93(2), 145–152. https://doi.org/10.1016/j.contraception.2015.09.003
  9. Villines, Z. 2023. Which is the best IUD for me?. Available at https://www.medicalnewstoday.com/articles/323230 [Access on Feb 5th, 2024.]
  10. Longhurst, A.S. 2023. Everything You Need to Know About Intrauterine Devices (IUDs). Available at https://www.healthline.com/health/birth-control-iud [Access on Feb 5th, 2024.]

Komentar

Belum ada komentar