Obat Tradisional

Black Garlic Untuk Hipertensi Apakah Bisa Menggantikan Peran Antihipertensi?

Ditulis oleh apt. Aisyah Tri Mulyani, S.Farm.
5 Des 2025 05:19
Thumbnail Black Garlic Untuk Hipertensi Apakah Bisa Menggantikan Peran Antihipertensi?
Sumber: ForaCare Suisse AG (https://www.foracare.ch/7-surprising-health-benefits-of-black-garlic/)

TREND OBAT HERBAL AS A BETTER CHOICE THAN CONVENTIONAL DRUGS

Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah meningkat melampaui batas normal, yaitu dengan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.1 Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 63,3 juta kasus hipertensi dengan 427.218 kematian yang terkait dengan penyakit ini. Kondisi tersebut paling sering terjadi pada kelompok usia 55–64 tahun. Dari prevalensi sebesar 34,1%, hanya 8,8% penderita yang telah terdiagnosis, dan sebagian besar belum mendapatkan pengobatan atau tidak mengonsumsi obat secara teratur.2 

Saat ini ada berbagai cara untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti mengurangi asupan garam, menurunkan berat badan, dan mengelola tekanan darah melalui perubahan gaya hidup. Seperti diet rendah lemak, mengurangi kafein dan alkohol, mempraktikkan teknik relaksasi, dan berhenti merokok. Selain itu,berbagai obat antihipertensi, seperti diuretik (contohnya furosemide), beta-blocker(contohnya bisoprolol), vasodilator(contohnya hidralazin), calcium channel blocker(contohnya amlodipin), dan angiotensin- converting enzyme (ACE) inhibitor(contohnya kaptopril), digunakan sebagai bagian dari pengobatan medis.3 

Tekanan darah tinggi dapat dikelola dengan dua pendekatan, yaitu cara farmakologis (menggunakan obat) dan cara non farmakologis (tanpa obat). Penggunaan bahan alami, seperti tanaman obat, merupakan salah satu jenis pengobatan non farmakologis. Di Indonesia, pemanfaatan herbal banyak dipengaruhi oleh pengetahuan turun-temurun, dan banyak tanaman herbal yang masih belum dieksplorasi di alam liar. Tanaman bawang putih (Allium sativum L.), yang digunakan secara luas dalam industri makanan dan kesehatan, merupakan salah satu obat alami untuk tekanan darah tinggi. Allicin dan asam amino sulfur alliin merupakan komponen utama bawang putih.4  

Bawang putih (Allium sativum) telah lama dikenal dan digunakan sebagai bumbu penyedap, pangan fungsional, sekaligus bahan obat tradisional. Sejak zaman kuno, tanaman ini dimanfaatkan karena khasiat medisnya dalam mengatasi berbagai penyakit. Sebagai agen terapi dan pencegahan yang telah terbukti, bawang putih menjadi objek penelitian luas dengan lebih dari 3.000 publikasi ilmiah dari berbagai negara yang mendukung manfaat kesehatannya.5

APA ITU BLACK GARLIC? APA SAJA KANDUNGANNYA?

Bawang hitam (Black Garlic) merupakan hasil fermentasi dari bawang putih yang diproses pada suhu tinggi dengan kelembapan sekitar 70–80%. Proses fermentasi ini berlangsung cukup lama, yaitu sekitar satu bulan6, lalu selama periode tersebut terjadi berbagai perubahan fisik maupun kimiawi pada bawang putih. Bawang putih hitam dapat diproduksi dengan memfermentasi bawang putih.7  

Bawang putih dipanaskan hingga 70°C selama 15, 25, dan 35 hari untuk menghasilkan bawang putih hitam. Proses pemanasan ini memicu reaksi alami yang membuat warnanya menghitam, rasanya menjadi manis, dan teksturnya lembut seperti jel.Saat dipanaskan pada suhu 60–70°C, kandungan gula sederhana dalam bawang putih meningkat, tetapi jika suhunya terlalu tinggi, sebagian struktur gula bisa rusak.

Bawang putih hitam juga mengandung berbagai senyawa bermanfaat seperti hidrogen sulfida, alisin, flavonoid, dan S-alil sistein (SAC)9-10. Selama proses fermentasi, jumlah senyawa aktif seperti SAC ikut meningkat—dan senyawa ini dikenal memiliki berbagai efek baik untuk kesehatan11.

MEKANISME KERJA BLACK GARLIC

Sifat antioksidan pada bawang hitam terutama berasal dari asam sulfenat (SAC), yaitu senyawa yang terbentuk ketika allicin (zat aktif dalam bawang putih segar) mengalami pemecahan selama proses pemanasan.12 Allicin yang terkandung dalam bawang putih berperan dalam menurunkan tekanan darah melalui mekanisme kompleks yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah. Salah satu mekanismenya mirip dengan obat penurun tekanan darah golongan ACE inhibitor. Obat golongan ini bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, yaitu zat yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah. Ketika pembentukan angiotensin II berkurang, tubuh juga menurunkan produksi hormon aldosteron atau hormon yang mengatur penyerapan garam dan air di ginjal. Akibatnya, jumlah air dan natrium yang diserap berkurang, volume darah menurun, dan tekanan darah pun ikut turun.13  

BUKTI PENELITIAN

Beberapa studi menunjukkan bahwa bawang hitam dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian oleh Setyawan dan Muflihatin (2019)14 menemukan bahwa konsumsi bawang hitam secara rutin dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Studi lain oleh Chen dan tim (2021)15 juga menunjukkan bahwa ekstrak bawang hitam dapat menurunkan tekanan darah pada hewan percobaan dan sekaligus membantu menjaga fungsi otak. Manfaat ini muncul karena bawang hitam membantu mengatur berbagai zat penting di dalam tubuh yang berperan dalam tekanan darah dan perlindungan sel.

APAKAH BLACK GARLIC AMAN DIKONSUMSI JANGKA PANJANG

Dosis harian rata-rata yang disarankan untuk konsumsi bawang putih meliputi: 2–5 g bawang putih segar mentah, 0,4–1,2 g bubuk bawang putih kering, 2–5 mg minyak bawang putih, 300–1.000 mg ekstrak bawang putih (bahan padat), serta hingga 2.400 mg per hari untuk ekstrak bawang putih tua (bentuk cair). Dalam sebuah meta-analisis yang mengevaluasi efek bawang putih terhadap tekanan darah, dosis bubuk bawang putih yang digunakan berkisar antara 300 hingga 2.400 mg per hari dengan durasi pemberian 2 hingga 24 minggu.16

Secara umum, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengklasifikasikan bawang putih sebagai bahan yang aman dikonsumsi oleh manusia. Namun, pada individu dengan hipersensitivitas, konsumsi bawang putih dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Beberapa efek samping yang dilaporkan dalam uji klinis terkontrol meliputi mulas, mual, muntah, diare, perut kembung, hipotensi ortostatik ringan, wajah memerah, takikardia, sakit kepala, gangguan tidur, peningkatan keringat, disorientasi, serta bau mulut dan bau badan yang menyengat.17

KESIMPULAN

Bawang hitam (Black Garlic), hasil fermentasi bawang putih (Allium sativum), menunjukan potensi sebagai bahan alami yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan senyawa bioaktifnya seperti S-allyl cysteine (SAC) yang bersifat antioksidan dan bekerja dengan mekanisme menyerupai ACE inhibitor. Sejumlah penelitian juga menunjukkan efektivitasnya dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta memperbaiki beberapa indikator kesehatan lainnya tanpa menimbulkan efek toksik berarti. Dengan profil keamanan yang baik dan efek terapeutik yang menjanjikan, bawang hitam berpotensi menjadi terapi komplementer yang efektif dan alami dalam pengendalian hipertensi.

Artikel direview oleh apt.Safira Aulia, S.Farm.

REFERENSI

  1. Wahyuni, Majid, Y. A., & Pujiana, D. (2023). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Inspirasi Kesehatan; 1; 65–71.
  2. Kementerian Kesehatan. (2019). Hari Hipertensi Dunia 2019 : “Know Your Number, Kendalikan Tekanan Darahmu dengan CERDIK”. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  3. Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Azhar, M. U. (2019). Terapi non farmakologi dalam pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi: Systematic review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2(3), 192–199.
  4. Rumaseuw, E. S., Iskandar, Y., & Halimah, E. (2022). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Bawang Hitam. Indonesian Journal of Biological Pharmacy, 2(1), 1– 9.
  5. Elosta, A., Slevin, M., Rahman, K. et al. Aged garlic has more potent antiglycation and antioxidant properties compared to fresh garlic extract in vitro. Sci Rep 7, 39613 (2017). https://doi.org/10.1038/srep39613
  6. Kim, J. S., Kang, O. J. & Gweon, O. C. (2013). Comparison of Phenolic Acids and Flavonoids in Black Garlic at Different Thermal Processing Steps. Journal of Functional Foods; 5; 80–86. doi: 10.1016/j.jff.2012.08.006.
  7. Amir, A., Rantesigi, N., & Agusrianto, A. (2022). Seduhan Bawang Putih Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: A Literature Review. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(1), 113–117.
  8. Yuan, H., Sun, L., Chen, M., & Wang, J. (2016). The Comparison of the Contents of Sugar, Amadori, and Heyns Compounds in Fresh and Black Garlic. Journal of Food Science; 81; 1662–1668. doi: 10.1111/1750-3841.13365.
  9. Rumaseuw, E. S., Maria, R. A., & Saptaningsih, M. (2024). Innovation In The Development Of Black Garlic As An Ingredient In Coffee. JURNAL FARMASI GALENIKA, 11(1), 1–16.
  10. Setyawan, A. B. Efektivitas Teh Bawang Dayak Untuk Menurunkan Kadar Gula darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2018. Vol. 7, No. 2, November 2018.
  11. Omar, S. H. & Al-Wabel, N. A. (2010). Organosulfur Compounds and Possible Mechanism of Garlic in Cancer. Saudi Pharmaceutical Journal; 18;51–58. doi: 10.1016/j.jsps.2009.12.007.
  12. Chang, T. C. & Jang, H. D. (2021). Optimization of Aging Time for Improved Antioxidant Activity and Bacteriostatic Capacity of Fresh and Black Garlic. Applied Sciences; 11; 1–16. doi: 10.3390/app11052377.
  13. Cahyaningrum, I., & Cita, E. E. (2022). Pengendalian Tekanan Darah dengan Black Garlic Varian Bawang Lanang pada Pasien Hipertensi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 11(2), 321–330.
  14. Setyawan, A. B., & Muflihatin, S. K. (2019). Efektivitas Black Garlic Untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Media Ilmu Kesehatan; 8; 126–132.
  15. Chen, C. Y., Tsai, T. Y. & Chen, B. H. (2021). Effects of Black Garlic Extract and Nanoemulsion on the Deoxy Corticosterone Acetate-Salt Induced Hypertension and Its Associated Mild Cognitive Impairment in Rats. Antioxidants; 10; 1–21. doi: 10.3390/antiox10101611.
  16. Matsumoto S, Nakanishi R, Li D, et al. Aged garlic extract reduces low attenuation plaque in coronary arteries of patients with metabolic syndrome in a prospective randomized double-blind study. J Nutr. 2016;146(2):427S-432S.26764322
  17. Wang HP, Yang J, Qin LQ, Yang XJ. Effect of garlic on blood pressure: a meta-analysis. J Clin Hypertens (Greenwich). 2015;17(3):223-231.25557383



Komentar

Belum ada komentar